Sabtu, 08 Februari 2014

sinopsis yang kemarenkemaren

Kamu seperti uap yang mengalir dari secangkir cappucino di tanganku. Dengan granule kasar yang membentuk batik di atasnya. Uap yang lalu mengembun, bahkan tanpa sadar menetes kembali di atas cappucino granule ku. Aku yang dulu bahkan seperti bisa lebih detail dari Sherlock Holmes, hanya untuk sekedar menguntit jejakmu. Secret admirer yang bahkan mampu berlari lebih cepat dari seekor ceetah. Namun akhirnya hanya bagai segelas air di atas beling yang sudah pecah. Terserak dan tersapu.

"ini adalah sebuah resiko -jika tidak ingin terluka, mengapa harus melewati kenangan bersama?- "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar